Ganasnya Supercharger Kawasaki Z H2 (2020- )
- 21/02/2020
671 views
Apa sih rasanya menghidupkan motor naked dengan mesin supercharged 197 bhp? Mendebarkan pastinya karena Kawasaki Z H2 2020 adalah motor naked paling bertenaga yang pernah kami jajal… setidaknya untuk saat ini.
Z H2 2020 melesat bagai angin dengan agresif, namun tetap mampu mempertahankan kesan halus, bersahabat dan mudah dikendalikan berkat perancangan dan pemasangan piranti elektronik yang begitu efektif. Begitu Anda duduk di atas sadelnya, satu-satunya hal yang akan Anda inginkan adalah memacunya hingga titik bensin terakhir.
Sebenarnya body Z H2 terlihat lebih ramping jika dilihat secara langsung daripada yang tertera di gambar. Walau beratnya ditambah oleh Kawasaki, motor ini malah memiliki kesan yang lebih dewasa dan luwes dalam melibas medan jalanan. Z H2 tidaklah seramping motor super naked pada umumnya dan tidak semewah kawan-kawannya, namun sulit untuk menolak kenyamanan, kelengkapan piranti, dan mesin dengan supercharger yang ditawarkan.
Kawasaki Siap Garap Motor Adventure KLX 700?
Kualitas Riding & Pengereman (4/5)
Kalau bicara soal super naked, jelas Z H2 tergolong dalam motor kelas ini. Tapi, ketika para pesaingnya seperti Aprilia Tuono V4 1100 Factory, KTM 1290 Super Duke R, Yamaha MT-10SP dan BMW S1000R membabat habis berat motor demi menghasilkan waktu putaran yang lebih cepat di lintasan, Kawasaki malah memberikan Z H2 tambahan beberapa kilogram.
Dengan body bongsor seberat 239 kg, kami mohon Anda jangan pesimis dulu. Z H2 tidak terasa berat saat dipacu dan malah bisa melibas tikungan dengan mulus ditambah stangnya yang sangat responsif terhadap pergerakan sekecil apapun. Sebenarnya, berat ekstra untuk motor street atau jalanan bukanlah sesuatu yang buruk. Beban tambahan memberikan motor Kawasaki ini kemantapan dalam mencengkram jalanan serta lebih unggul dalam melintasi jalanan yang bergelombang layaknya motor tourer.
Sepanjang berjalannya tes, Z H2 tetap seimbang dan pergerakannya mudah dibaca berkat rangka trellis baru (mesinnya stressed member) dan penggunaan swingarm dua sisi (seri H2 lainnya menggunakan jenis satu sisi). Umpan balik yang diberikan suspensi dan daya cengkram ban Pirelli Diablo Rosso III (versi stiff-carcass untuk mengakomodasi berat dan tenaga tambahan) merupakan kombinasi yang baik untuk membuat roda depan menjadi lebih mudah ketika memasuki tikungan dalam posisi yang amat miring. Z H2 juga dibekali dengan kontrol traksi dan sistem superbike jalanan terbaik yang ada saat ini, sehingga Anda tidak perlu khawatir dengan aspek keselamatan yang ditawarkan motor ini.
Kombinasi antara kaliper monobloc radial empat piston M4.32 Brembo yang baru dan master silinder Nissin tidak memiliki kekurangan apapun, tetapi jika dicoba di lintasan fungsi ABS mudah sekali dihidupkan ketika motor dalam pengereman yang berat. Tetapi, untuk mengetes kekuatan rem di jalanan biasa agak sulit kecuali Anda benar-benar putar gasnya.
Sama seperti motor berkapasitas besar dari Kawasaki lainnya, Z H2 ibaratnya tidak berkedip ketika berlari membelah udara. Selain itu, walau top speednya hanya sekitar 281 km/jam, keputusan untuk memberikan bodywork sesedikit mungkin serta dashboard mini yang tidak memberikan perlindungan lebih dari terpaan angin, terbukti mampu membuat motor lari lebih cepat.
Mungkin bodynya tampak terlalu penuh, tetapi Z H2 memberikan ruang besar dan kenyamanan ekstra bagi rider. Motor ini dibekali tangki 19 liter model tinggi nan lebar yang memberikan kesan solid, jok empuk, stang gemuk yang lebih dekat dengan badan rider, dan footstep yang dibuat dalam posisi rendah untuk memberikan ruang lebih untuk lutut.
Z H2 juga memiliki cruise control sebagai perlengkapan standar untuk membantu Anda menjaga kecepatan dan mengurangi beban lengan dan pergelangan tangan. Ruang kaki untuk penumpang tambahan juga luas.
Mesin (5/5)
Alasan mengapa motor super naked harus punya tenaga besar masih belum bisa dijawab, tapi kami salut dengan Kawasaki yang mampu menghadirkannya. Lebih lambat 3 bph dari saudaranya ZX-10R, Z H2 memanjakan Anda yang suka memacu adrenalin dengan akselerasi khas motor superbike.
Anda akan ketagihan dengan raungan Z H2 dan mesin superchargernya yang menggelegar.
Kejutan utama Z H2 sebenarnya bukanlah performanya yang tak terkalahkan, tetapi mesin supercharger yang dapat dengan mudah mengeluarkan tenaga layaknya torpedo. Kawasaki telah menyempurnakan mesin 998 cc empat silinder segarisnya dan memprogram piranti elektronik dengan IMU enam aksis untuk mengukuhkan posisi roda depan tanpa memberikan perlawanan apapun. Hajar saja gasnya dan satu-satunya hal yang Anda bisa lakukan adalah duduk manis dan jaga kestabilan motor.
Saking kuatnya mesin motor ini, seorang test rider Kawasaki mengatakan bahwa pada awal tahap pengembangan sasis motor jadi bengkok! Untungnya, setelah melalui proses pengembangan dan percobaan yang berliku, mesin versi finalnya sudah jinak.
Untuk riding biasa, si Z H2 terasa bertenaga layaknya motor roadster walaupun hanya memiliki power seperduanya. Kontrol mesinnya mulus, gearbox dog ring ala MotoGP yang digunakan mantap, quickshifter naik/turun berpresisi tinggi dan memiliki torsi 136,9 Nm yang bisa dimainkan sesuka hati.
Ada sedikit hentakan saat gas ditutup pada kecepatan rendah, tetapi putaran mesin dengan supercharger ini amat halus dalam putaran rendah sehingga mudah dikendalikan saat berkendara pelan-pelan. Tenaganya berkumpul dulu dalam mesin sebelum si supercharger memutarnya tanpa ampun hingga menyentuh 12.000 rpm.
Rahasia mesin Z H2: Supercharger
Kawasaki bisa mengakali tenaga mesin 998 cc empat silinder segaris Z H2 layaknya milik motor superbike, tetapi jika paham besarnya torsi yang dihasilkan, Anda akan tercengang karena jumlahnya secara teori hanya bisa dicapai oleh motor dengan kapasitas yang lebih besar. Z H2 seperti peranakan antara ZX-10R dan ZZR1400.
Rahasianya adalah merombak jalur air induction yang berfungsi untuk mengatur tingkat kepekatan gas buang. Kawasaki melihat bahwa penggunaan mesin turbo membuat pembuangan gas menjadi terlalu lama, maka dari itu mereka memutuskan untuk beralih ke mesin tipe supercharger yang pertama kali digunakan untuk Ninja H2 2015. Rantai dirancang untuk berputar 9,2 kali dari putaran kruk as yang berguna untuk “menyuapi” mesin dengan udara demi menghasilkan tenaga yang lebih besar.
Komponen supercharger yang kecil dan ringan serasi dengan mesin Z H2. Kawasaki sudah membuktikan kehebatan kinerjanya yang dapat kita lihat melalui versi asli H2 dan H2 SX sport tourer.
Keharmonisan antara rasio kompresi dan tekanan tenaga tidak hanya membuat Z H2 menghasilkan 197 bhp dan torsi 136,9 Nm seperti versi SX, tetapi putarannya juga bisa turun hingga 1000 rpm dalam rev rendah. Z H2 mendapat supercharger “seimbang” sama seperti yang dimiliki SX –berdiameter 69 mm, impeller 5 axis forging aluminium dengan CNC machining yang memiliki enam mata pisau ukuran penuh dan lima ukuran setengah yang berperan penting dalam memaksimalkan tenaga dalam rev rendah serta meningkatkan efisiensi bahan bakar. Sistem supercharger yang satu ini sudah sangat efisien sehingga tidak membutuhkan intercooler.
Bukan hanya penggunaan dan pengaturan piranti elektronik yang canggih serta fitur rider-by-wire semacam kontrol traksi dan cruise control, insinyur Kawasaki juga berhasil memanipulasi skep karburator secara hati-hati demi pemetaan penggunaan bahan bakar yang lebih akurat. Header knalpot yang lebih panjang, final gear yang lebih pendek, piston casting yang lebih kuat, dan air duct lurus juga turut berkontribusi terhadap akselerasi extra Z H2.
Kualitas Body (5/5)
Kalau dari segi harga, Z H2 memang dibanderol layaknya motor super naked lainnya, tetapi secara keseluruhan finishing body motor amat rapi dan kokoh yang lain daripada yang lain.
Perlengkapan (4/5)
Dari seluruh anggota keluarga Kawasaki H2, si Z H2 memiliki faktor kenyamanan dan kecepatan yang paling besar dan juga memiliki perlengkapan yang mumpuni.
Sangat disayangkan memang motor ini tidak memiliki shock belakang fully adjustable maupun suspensi semi aktif, tetapi Kawasaki masih memiliki perlengkapan lain untuk dimaksimalkan.
Ada supercharger, komponen rem Brembo, ban Pirelli, lampu yang semuanya berjenis LED, rangka tubular baja yang elok, finishing body deep paint dan seperangkat perlengkapan elektronik canggih: kontrol traksi dan ABS yang sensitif terhadap kemiringan, anti-wheelie, launch control, cruise control, quickshifter, dan autoblipper.
TFT dash warna terbaru Kawasaki juga terlihat ciamik dan mampu menampilkan berbagai informasi mulai dari kecepatan, posisi top gear, rev, dan boost pressure. Informasi-informasi ini juga bisa Anda akses lewat smartphone, termasuk berbagai macam statistik dan pengaturan mode berkendara.
Z H2 memiliki tiga mode berkendara (Sport, Road, dan Rain) dengan pengaturan berbagai tingkat tenaga mesin dan intervensi kontrol traksi. Terdapat satu mode berkendara tambahan, yakni mode Rider, yang bisa Anda gunakan untuk membuat pengaturan pribadi, termasuk penonaktifan kontrol traksi untuk wheelie dan pengurangan beban di ban belakang.
Ninja punya banyak tameng dan seri Z merupakan kebalikannya, tetapi keduanya mencerminkan prinsip desain Sugomi yang telah mendarah daging di Kawasaki. Ada pepatah “keindahan tergantung siapa yang melihatnya” dan kedua lini Kawasaki ini terbukti mampu menarik minat sejuta umat (kalau tidak, ya Kawasaki tidak akan membuatnya). Sama seperti Yamaha MT-10, Z H2 lebih enak digeber daripada dilihat.
Test Ride KAWASAKI Z650 2020
Info Model | |
---|---|
Tahun pengenalan | 2020 |
Tahun berakhir | – |
Harga baru | Rp270,000,000 (UK) |
Harga bekas | – |
Performa | |
---|---|
Power maksimal | 197 bhp |
Torsi maksimal | 136.9 Nm |
Top speed | 281 km/jam |
Konsumsi bahan bakar rata-rata | – |
Rentang tangki | – |
Spesifikasi | |
---|---|
Kapasitas mesin | 998cc |
Tipe mesin | Empat silinder 16 katup segaris dengan supercharger |
Tipe rangka | Trellis baja |
Kapasitas bahan bakar | 19 liter |
Tinggi jok | 830 mm |
Berat motor | 239 kg |
Shock depan | 43 mm tipe fully adjustable Showa |
Shock Belakang | Tipe fully adjustable Showa |
Rem Depan | Piringan rem cakram 2 x 320mm dengan kaliper rem radial monobloc Brembo. Cornering ABS |
Rem belakang | Piringan rem cakram 260mm dengan kaliper piston twin. Cornering ABS |
Ukuran ban depan | 120/70 x 17 |
Ukuran ban belakang | 190/55 x 17 |
Sumber [ MCN ]