Modifikasi Sportster 1200 yang Minimalis
- 22/11/2020
1,573 views
Beberapa tahun lalu, jalanan Dubai masih cukup bersih dari sepeda motor. Malah Landcruiser Toyota, sports car, dan mobil Mercedes yang hilir mudik.
Tetapi, kota yang paling padat penduduk di Uni Emirat Arab ini punya komunitas biker jika kamu ke tempat yang benar dan bahkan ada satu acara motor custom tahunan bernama ‘Art of Motorcycles’.
Salah satu pemain kawakan di dunia motor Dubai adalah Möto Rauch & Staub. Mereka menyediakan workshop full service dengan cafe plus barbershop yang didirikan oleh Marco Möller asal Jerman. Kemudian, fotografer Afrika Selatan Antonie Robertson turut andil dalam proyek-proyek motor custom.
Sportster 1999 yang mereka rombak ini sebenarnya adalah motor ‘dinas’ bagi Marco (kiri) dan Antonie (kanan) yang sering mereka pakai untuk pergi ke toko untuk membeli sesuatu.
“Ide kami adalah membuat motor yang kecil yang bisa dipakai untuk sehari-hari,” kata Marco. “Kami ingin membuang semua part yang memberikan kesan besar khas Harley. Hal ini beda dengan kebanyakan owner baru lainnya yang suka langsung upgrade motor dengan cover chrome dan lampu indikator murah!”
XL 1200 ini benar-benar dilucuti habis-habisan, menyisakan hanya bagian-bagian pentingnya. Ketika sudah dalam keadaan naked ini, barulah ide-ide bermunculan. Budget untuk motor custom ini tidaklah banyak dan memang tidak ingin didandani habis-habisan, sehingga tampilan sesederhana dan semenarik mungkin pun jadi temanya.
Karena Dubai memberlakukan lockdown saat motor ini dirakit, Marco dan Antonie jadi punya banyak waktu untuk mengerjakannya dan memutuskan untuk membuat lebih banyak part sendiri ketimbang beli sparepart aftermarket yang harus dipesan terlebih dahulu.
Mereka menggunakan shock depan Sportster Forty-Eight, dan masalah muncul di sini. “Hal tersulit dalam merakit motor ini adalah mengepaskan disc wheel atau cover velg ke shock depannya,” jelas Antonie. Namun, velg ini penting agar tampilannya serasi dengan versi belakang.
Jadi hub rodanya dimodifikasi sehingga piringan rem bisa sesuai dengan kalipernya. “Ketika semuanya sudah pas, saya harus merancang as dan bosh roda baru agar velg bisa terpasang tepat di tengah shock depan barunya,” lanjut Antonie.
“Sekarang, walau motor ini 1200, mungkin terlihat agak kurang pas dengan desain roda seperti ini. Namun, coba pacu di tikungan dan saya jamin Anda akan suka roda depan 16 incinya.”
Part besar lainnya yang mereka buat adalah lampu depan baru yang merupakan hasil modif lampu sorot mobil Jeep dengan lampu high dan low beams. Aluminium model multiple cutnya dibuat dengan tangan sehingga terlihat berwarna sandcasting.
“Pembuatannya cukup sulit karena kami harus memperhitungkan potongan modelnya, tetapi ini adalah hal favorit saya sejauh ini,” kata Marco.
Stang warna satin blacknya mirip dari brand TC Bros, yang kemudian dipasangkan dengan grip Lowbrow, switchgear dari brand Jepang Posh, dan master silinder plus handle kopling yang ada di bengkel; keduanya dari KustomTech.
Throttlenya diambil dari motor Jepang lama. Tak ada speedometer yang terpasang di motor ini, melainkan unit MMB yang dipasang agak ke bawah, di sisi kiri bawah tangki.
Tangkinya sendiri adalah tangki tua karatan yang sudah lama ada di bengkel. Karena model peanutnya yang pas dengan body motor, mereka pun membersihkannya luar dan dalam serta membuatnya pas dengan motor.
“Kami ingin joknya satu saja. Kami juga ingin mempertahankan shock belakangnya. Kami sempat mempertimbangkan untuk memakaikan hardtail karena motor ini akan sering dipakai, tetapi akhirnya kami memutuskan untuk menomorsatukan aspek kenyamanannya.”
Untuk spakbor belakang, Marco dan Antonie mengambil inspirasi dari motor Jepang. Spakbornya punya model mekar di bagian ujung, lampu sein, dan cover aluminium kecil yang membuat tampilan keseluruhannya terlihat harmonis.
Lampu belakangnya terbuat dari knalpot bekas. Modelnya cukup agresif, namun serasi dengan garis spakbor. “Kami ingin bagian belakangnya terlihat smooth, tapi tetap agresif dengan ban Duro Median yang kami pasang,” ujar Marco. Shocknya datang dari Progressive.
Mesinnya sudah dilengkapi dengan karbu slider Screamin’ Eagle dan ignition system terbaru, plus knalpot full system, dan conversion kit rantai baru demi tampilan yang lebih klasik.
Pengkabelannya kini berpusat di m.unit control box dari Motogadget. Kini banyak harnessnya yang dipasang di dalam frame, dengan aki lithium dan perlengkapan elektronik lainnya disembunyikan di bawah jok bagian kiri.
Ada pula skid plate dan filter udara handmade. Bahan ada beberapa koin Jepang yang disematkan di tempat-tempat tersembunyi seperti di kaliper rem.
“Sejatinya motor ini merupakan upaya kami untuk melihat model motor apa yang ini kami buat sekarang dan di masa depan,” kata Antonie.
“Kami tidak punya dana besar untuk part premium. Sportster ini boleh jadi dibuat dari rongsokan, tetapi kami lebih memilihnya daripada motor V-twin Sturgis.”
Sumber [ BIKEEFIX ]
Lebih Ringan nan Perkasa: BMW Rilis S1000R 2021
5 Sparepart & Aksesoris Motor Trail Paling Banyak Dicari di Indonesia, Kamu Wajib Tahu!