Menu Andalan dan Strategi Rea Raih Podium EWC
- 13/06/2023
582 views
Gino Rea banjir pujian usai aksinya balapan sengit di tengah hujan dengan Xavier Siméon untuk memperebutkan posisi ketiga, sementara BMW Motorrad World Endurance Team dan TATI Team Beringer Racing berhasil menduduki posisi pertama dan kedua di balapan pertama 24H SPA EWC Motos Juni lalu.
Meski terhalang cedera dan tidak bisa berpartisipasi di putaran kedua FIM EWC 2023 di Sirkuit Spa-Francorchamps pada 16-18 Juni nanti, kontribusi rider asal Inggris ini terhadap kesuksesan F.C.C. TSR Honda France di tahun ini akan selalu dikenang seperti yang diungkapkan rekan setimnya, Mike Di Meglio, sebelum musim EWC dimulai.
Menjelang dimulainya musim EWC 2023 beberapa waktu lalu, Mike Di Meglio bercerita tentang performa Anda di Spa bulan Juni lalu. Bagaimana perasaan Anda mendengar pujian tersebut?
“Sangat puas. Balapan tersebut terasa menegangkan. Kami bersaing sengit memperebutkan posisi podium untuk balapan 24 jam tersebut di 15 menit terakhir dan saya sangat senang bisa menyelesaikannya.”
Anda harus balapan saat hujan dan memperebutkan posisi podium di saat yang bersamaan, seberapa sulit hal tsb bagi Anda?
Meski trek menjadi basah, saya sempat kesulitan menghadapi tikungan. Bahkan, siku saya sempat mengenai kerb saat melewati 2-3 tikungan. Itu pengalaman pertama saya menjajal ban Bridgestone dan ternyata performanya cukup memuaskan. Permasalahan utama yang saya hadapi adalah trek tersebut membuat saya kesulitan mengerem terutama di lintasan lurus racing line. Itu sebabnya beberapa rider mengalami crash. Bahkan, saya pun hampir crash di Turn 1.
Saya berusaha menyalip rider lain, namun, saat saya mengerem, saya tidak tahu apakah saya harus menyalip mereka di tikungan atau tidak. Jadi, saya agak menjaga jarak di tikungan. Saya pun bergantian keluar masuk racing line setiap beberapa lap. Saat backmarker mendekat, saya melaju di atas racing line, dan karena rubber-nya terasa licin, saya harus mengerem dengan cepat. Untungnya tidak sampai crash. Mike Di Meglio juga menghadapi masalah yang sama. Sayangnya, ia gagal dan mengalami crash. Banyak rider lain juga mengalami crash. Saya lega bisa selamat.”
Apakah Anda merasa gagal saat mengalami hal tersebut di Turn 1?
“Saat memutuskan membuat jarak, ada dua hal yang saya pikirkan. Pertama, saya beruntung karena masih selamat dan bisa ikut balapan. Kedua, saya sudah kalah karena membiarkan Siméon menyalip. Saya berkata pada diri saya bahwa saya hanya perlu mengendarai motor saya seperti biasa dan berusaha mengejarnya, dan beruntungnya, saya mampu mengejarnya. Ia hanya beberapa detik di depan saya dan saat itu ada backmarker di sana. Kalau dilihat-lihat, momen itu memang menjadi momen yang sangat seru. Namun, saat itu berlangsung, saya tidak akan bilang itu momen seru karena pressure-nya sangat besar.
Anda berusaha menjegal rider tuan rumah mendapatkan posisi podium…
“Kami harus bersaing dengan rider SERT, Xavier Siméon. Meski tidak berhasil meraih posisi pertama, setidaknya itu membantu kami menang. Balapan tersebut terasa menegangkan dan saya bisa membayangkan rasa frustasinya. Rasanya seperti saat kalah di lap terakhir di Brands Hatch. Kini, saat membayangkan kembali balapan itu, saya merasa sangat bersemangat karena finish-nya luar biasa, terutama antara dua rider yang saling bersaing dalam balapan 24 jam. Saya beruntung bisa melewati hal tersebut dan membawa hasil yang baik.”
Meski banjir pujian karena berhasil merebut posisi podium, kadang orang-orang mudah lupa bahwa Anda telah melakukan banyak hal agar tim tetap bisa ikut balapan jika motor mengalami kerusakan…
“Menjelang malam, saya memimpin balapan dan berada di posisi paling depan dalam balapan sampai kemudian rantai motor saya patah. Timing-nya sangat tidak pas, meski akhirnya saya tetap berhasil memenangkan balapan. Saya berusaha mendorong motor saya sejauh yang saya bisa dan sebelum akhir lap, tim membantu saya menepi dari trek. Mimpi buruk kembali terjadi. Kami menaikkan motor ke atas van dan saat itu tidak ada rute yang langsung menuju ke garasi. Jadi, kami harus melewati hutan yang teramat gelap. Saya terus memegangi motor saya agar tidak jatuh karena saya tidak mau mengacaukan semuanya. Setibanya di garasi, saya pikir balapan pasti sudah usai karena kami telah kehilangan kurang lebih 10 menit di van. Tim kemudian berhasil memperbaiki motor saya dan saya pun kembali ke arena balapan di urutan ke-11. Dan saat itulah pertarungan memperebutkan posisi ketiga dimulai.”
Saat balapan terhenti karena kebocoran oli di trek, apakah Anda cemas tidak akan bisa melanjutkan balapan dan meraih posisi ketiga?
“Hal yang menyebalkan terjadi begitu kami mengganti ban dan oli di pit. Sebelumnya, kami berada di posisi ketiga dan satu lap di depan SERT. Begitu kami berhenti di pit, mereka langsung menyalip kami dan menggantikan kami di posisi ketiga. Kami pun berusaha sekuat tenaga mengejar ketertinggalan dan berhasil kembali ke posisi 3. Namun, tak lama kemudian, red flag dikibarkan. Karena hal itu, kami terpaksa berada di posisi keempat. Saya tidak tahu apa yang terjadi. Mereka memutuskan balapan telah usai dan kami berada di urutan keempat. Owner, para mekanik, dan member lain tim kami juga seolah tak percaya, karena seharusnya kami berada di posisi ketiga. Meski ada beberapa masalah sebelumnya dan sempat terlempar ke posisi 11, kami berhasil kembali ke posisi 3. Lalu tiba-tiba red flag dikibarkan dan kami ternyata berada di posisi 4. Kami bersiap pulang dan saya hendak melakukan lap parade bersama para fans di akhir balapan sebelum kembali ke garasi. Saat itu pukul 1:30. Istri saya membuatkan bubur karena saya belum makan apa pun dalam 24 jam. Teman saya, yang seorang mekanik Showa dan tinggal dekat saya di Spanyol, mendesak saya bahwa saya harus kembali balapan dan menyelesaikannya. Dia bilang mereka telah mengubah strategi. Saya hampir muntah saat itu. Namun kata-katanya ada benarnya juga. Mereka telah memilih saya, sementara yang lain bersiap untuk pulang. Saya dan yang lain kembali bersemangat karena berhasil meraih posisi 4 dan saya bertekad untuk merebut kembali posisi 3. Tim pertama dan kedua berada 8 lap di depan kami dan saya melanjutkan balapan di posisi 4. Xavier Siméon merupakan juara Moto2 dan seorang pembalap handal bahkan di cuaca hujan. Namun, saya bertekad untuk menang dan tetap percaya diri. Begitu safety car datang, saya memacu motor saya dan berhasil ke posisi 2 setelah melewati dua tikungan. Namun tak lama kemudian, saya kembali ke posisi 3. Momen itu terasa seru dan menegangkan sampai saya hampir memuntahkan bubur yang saya makan. Saya memang menginginkan bubur tersebut setelah mengkonsumsi energy gel dan makanan lain selama balapan 24 jam. Namun, belum sempat saya menghabiskannya, saya sudah harus mengenakan wearpack dan kembali melanjutkan balapan. Momen tersebut terasa fantastis dan kami pun berhasil mencetak beberapa poin untuk menang.
Tonton ulang: Rekap balapan 24H SPA EWC Motos
Sumber [ FIM EWC ]
Modifikasi CB250R Paduan Mewah dan Performa Tinggi Japan Custom Culture
Juara Dunia Supermoto Schmidt Gabung Energie Endurance di EWC