Apa itu MORIWAKI?

“Beyond the Best” adalah slogan MORIWAKI. Rekor demi rekor terus dipecahkan tiap tahunnya dan tidak ada yang bisa menebak kapan dan di mana itu akan terjadi walau dengan teknologi secanggih apapun. Jadi, misalnya kamu memenangkan satu race, kesempatan untuk menang lagi akan ada. Kamu bisa memenangkan balapan berikutnya dan seterusnya, tampil lebih baik dari yang kamu kira. Definisi ‘terbaik’ itu terus berubah. Jadi inilah makna slogan tersebut.

Warna logo

Biru merepresentasikan luasnya langit dan lautan yang merupakah salah satu elemen Ibu Pertiwi, sumber segala kehidupan di muka bumi. Kuning menjadi simbol semangat. Sejak awal motor-motor balap yang dilengkapi komponen Moriwaki mengusung warna-warna ini.

Sejarah

MORIWAKI didirikan di kota Suzuka pada tahun 1973. Kota ini terkenal dengan balapan Suzuka 8 Hours. Selagi mengontrol pengembangan, produksi, sales, dan ekspor produk YOSHIMURA, MORIWAKI juga memegang peran dalam setting motor balap. Dari awal perusahaan dibentuk, mereka ingin sekali membuat motor balap sendiri yang berbuah pada MD250 dan MD211VF yang dipakai di MotoGP tahun 2004.

MORIWAKI sudah ikut serta balapan Suzuka 8 Hours sejak edisi pertama dan tiap tahun mereka tidak hanya berfokus pada kecanggihan motor dan skill rider untuk meraih kemenangan, tapi juga memberikan opsi bagi rider biasa untuk menikmati produk racing mereka.

Dalam beberapa terakhir, mereka juga ikut serta All Japan Road Race dan balapan lainnya di luar negeri. Semakin sering balapan, semakin banyak data yang diperoleh sehingga semakin akurat desain produknya.

Hubungan dengan YOSHIMURA

YOSHIMURA dikenal sebagai perusahaan Jepang pertama yang memproduksi pipa kolektor untuk sepeda motor, tapi apakah kamu tahu bahwa YOSHIMURA dan MORIWAKI memiliki hubungan keluarga? Mamoru Moriwaki, presiden MORIWAKI, adalah salah satu dari segelintir insinyur yang bekerja di YOSHIMURA yang didirikan pada 1953 dan merupakan murid langsung Pop Yoshimura, sang pendiri. Moriwaki kemudian menikahi anak gadis tertua sang guru bernama Namiko. Kalau kamu tidak bisa membaca huruf Kanji, mungkin kedua logonya sekilas terlihat sama. Sama seperti YOSHIMURA, brand MORIWAKI memiliki background racing yang kuat.

Produk

Knalpot

MORIWAKI dikenal dengan produk knalpotnya yang merupakan versi non-racing dari knalpot-knalpot khusus racing mereka. Walau fokus utamanya racing, mereka juga mengembangkan knalpot untuk berbagai tipe motor, tak melulu model Supersports. Mereka merilis knalpot untuk motor cc rendah seperti GROM, CT125, dan C110, motor cruiser seperti Rebel, dan trail seperti CRF250L. Tidak semua desain knalpotnya sama untuk tiap motor, tapi mereka memberikan produk dengan desain terbaik yang dibuat dengan bahan premium dan warna yang serasi dengan motor.

FULL SYSTEM ROUGH GEAR HONDA CT125

FULL SYSTEM MONSTER S2 MONKEY 125 JB03

FULL SYSTEM CROSS-SHORT ZERO ZX25R

SLIP-ON MX CRF250 RALLY 2021-

Moriwaki Dream

Faktanya, saat tren sepeda motor di kalangan muda Jepang terus menurun, jadi MORIWAKI pun memiliki misi selain menciptakan part high performance, mereka juga ingin memperbanyak generasi muda yang suka riding. Mereka menyebut ini sebagai Moriwaki Dream.

Ketika kelas balap GP-MONO pertama diadakan di Jepang pada tahun 2006, para tim membangun motor secara manual dengan mengombinasikan mesin motocross dengan sasis motor racer 125cc. Walau awalnya dibuat hanya sebagai kelas balap amatir sebagai wadah pengenalan ranah balap yang bisa diikuti semua orang, teknis perakitan motornya menjadi kompetisi tersendiri dan menaikkan kriteria kompetisi dari tahun ke tahun. Melihat situasi ini, MORIWAKI mulai memproduksi set mesin komplit agar orang-orang bisa dengan mudah ikut balapan ini.

Motor original MD Series

Motor balap original MORIWAKI dengan mesin motorcross 250cc 4-tak dibuat dengan dedikasi tinggi setelah melalui rangkaian tes yang panjang dan menyeluruh, termasuk pembuatan berbagai part original dan perubahan dimensi part-part lainnya. MD250 terbukti menjadi salah satu motor racing terbaik di Jepang.

Tantangan MotoGP

Petualangan MORIWAKI di ranah MotoGP dimulai pada 2002 ketika nama kejuaraan baru diganti dari World Grand Prix dan kelas premiernya berubah dari motor-motor 2-tak 500cc ke 4-tak 990cc.

Maka dimulailah pengembangan MD211VF yang dibekali mesin Honda 211V.

MORIWAKI menggunakan rangka baja, bukan twin spar Aluminium seperti yang mereka gunakan di balapan tahun 70 dan 80an karena bahan baja bisa langsung dilas untuk mengganti dimensi motor jika saat testing dirasa perlu ada perubahan agar bisa tembus 200 tenaga kuda dan kecepatan 320km/jam.

Mereka memulai debut di MotoGP sebagai wild card di GP Jepang yang dihelat di Suzuka pada 2003. Motor balap mereka menarik begitu banyak penonton dan pendukung. MORIWAKI pun start dari posisi ke-16 dan finis di posisi 19 dengan selisih sekitar 1.5 menit dari sang juara.

Total ada empat reinkarnasi MD211VF yang dibuat. Tiga balapan berselang atau satu tahun delapan bulan sejak debut mereka di MotoGP, mereka akhirnya bisa mencetak poin.

Rekor MORIWAKI di MotoGP adalah 7 poin di 7 balapan dalam kurun waktu dua tahun. Bagi kalian yang terbiasa menonton MotoGP zaman sekarang yang didominasi tim pabrikan, pasti berpikir poinnya sangat sedikit. Tapi, kalau dilihat dari masanya, apakah ada tim privat yang motornya benar-benar dibangun sendiri melawan tim-tim pabrikan besar dengan motor terbaik di dunia dan mencetak poin sebanyak itu dalam tujuh balapan saja?

Pencapaian ini ternyata cukup membuat MORIWAKI terkenal. Bagi MORIWAKI tujuan utamanya bukan hasil balapannya, melainkan pengalaman yang diperoleh dalam mengembangan motor untuk balapan di kelas tertinggi. Data yang berhasil mereka dapatkan menjadi aset besar untuk pengembangan produk.

Kalau kamu mengunjungi situs resmi MORIWAKI, kamu bisa membaca sejarah lengkapnya.

• Moriwaki